Motivasi saat Malas Kuliah
Motivasi adalah sebuah dorongan yang
memiliki sebuah arah untuk mencapai sebuah tujuan. Dimana dorongan tersebut
yang menciptakan sebuah perilaku atau sikap, yang didalamnya terdapat acuan
atau pedoman untuk mencapainya. Motivasi secara tidak langsung dibutuhkan dan
membutuhkan untuk setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya :
Ketika saya malas untuk masuk kuliah
pada hari tertentu, saya memotivasi diri saya sendiri dengan mengingat bahwa
biaya kuliah yang sudah di keluarkan untuk saya kuliah dari orang tua saya
tidak sedikit. Saya memikirkan betapa tidak baiknya saya ketika saya tidak
masuk kuliah dan saya hanya bersantai-santai di kamar kost. Padahal banyak hal
positif yang dapat saya dapatkan di kampus. Tidak hanya ilmu dari dosen, dengan
saya masuk kuliah saya dapat bertemu dengan teman-teman, dan saya bisa
menghabiskan waktu saya untuk bercanda atau menyelesaikan tugas-tugas saya yang
belum selesai bersama teman-teman. Selain itu ketika saya tidak masuk kuliah
atau hanya bersantai di kamar kost, saya secara langsung, tidak mendapat
informasi tertantu dari kampus atau dosen saya. Semakin saya malas untuk
menunda masuk kelas, saya juga semakin memperbanyak tugas-tugas yang belum saya
selesaikan. Maka dari itu saya mendapat motivasi baru dalam diri saya. Tidak hanya
itu, saya juga mendapat motivasi dari luar, karena mengapa teman saya rajin ke
kampus sedangkan saya sendiri tidak rajin. Itu salah satu motivasi postif yang
saya dapat dari dalam diri dan dalam luar pribadi saya. Ketika saya malas untuk
datang kuliah.
Beberapa teori mengenai motivasi :
·
Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa
seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan
dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu
bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan
mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang
dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan
dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
·
Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan
hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat
ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh,
saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup
dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan
favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak
lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.
·
Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow
sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan
lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai
kebutuhan akan aktualisasi diri.
·
Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda
dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan
demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah
ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang
termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada
juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini
termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding
meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.
·
Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan
bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul
bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan
yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan
tujuan)
Hal-hal yang dapat menghilangkan motivasi :
1.
Menjadi Perfeksionis
Bukan
hal yang buruk jika Anda mengharapkan hasil sempurna dari apa yang Anda
lakukan. Masalah muncul saat Anda terlalu terobsesi untuk mencapai kesempurnaan
itu sendiri. Banyak efek buruk yang dihasilkan oleh sikap
perfeksionis ini. Salah satunya adalah tuntutan besar untuk hasil sempurna. Ini
akan menggangu perhatian dan fokus Anda untuk mengejar tujuan Anda. Akibatya,
Anda hanya akan fokus ke satu hal dan mengabaikan hal penting lainya.
2.
Membandingkan Diri Sendiri Dengan
kelemahan atau kelebihan Orang Lain
Ini
adalah satu kebiasaan yang sangat menjatuhkan motivasi banyak orang. Orang yang
selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, cepat atau lambat akan
kehilangan motivasi. Ini akan membuat Anda malas untuk bertindak dan lebih suka
menunda-nunda pekerjaan. Daripada selalu membandingkan kelemahan dan kelebihan
mereka, akan sangat bijak jika Anda mencari tahu rahasia mengapa mereka bisa
mencapai karier yang gemilang. Ini justru akan menumbuhkan motivasi Anda untuk
bertindak atau belajar lebih banyak bagaimana cara mengembangkan diri Anda.
3.
Tidak Percaya Akan Diri Anda
Sendiri
Jika
Anda tidak bisa percaya kepada diri Anda sendiri, siapa lagi yang bisa
mempercayai Anda? Berhentilah untuk berpikir bahwa Anda tidak yakin pada diri
dan kemampuan Anda. Anda harus mencapai
tujuan Anda. Jangan buang waktu dan energi Anda untuk menjatuhkan diri
Anda sendiri. Saat motivasi Anda jatuh, ingatlah kembali hal-hal yang Anda
kerjakan dengan baik yang membuat Anda merasa berharga dan yakin akan diri Anda
sendiri. Ini bisa mendongkrak motivasi Anda kembali. Inilah hadiah yang
bisa Anda berikan kepada diri Anda sendiri. Ini akan membuat motivasi Anda
terjaga dengan baik untuk mencapai tujuan Anda.
4.
Melakukan Semuanya Sekaligus
Banyak
orang melakukan hal yang mereka anggap penting sekaligus dalam waktu yang
bersamaan. Mereka melihat semua penting untuk dilakukan. Sayangnya, dalam
prosesnya mereka kehilangan banyak energi dan fokus mereka menjadi terpecah.
Sikap ini akan menurunkan motivasi mereka sendiri. Dalam hidup tidaklah
seperti itu. Anda harus menentukan prioritas dan mencapainya satu-persatu. Saat
Anda mencapai satu tujuan maka akan memudahkan Anda mencapai tujuan
selanjutnya. Ini juga akan menguatkan keyakinan Anda bahwa Anda mampu mencapai
tujuan Anda.
5.
Tidak Mendorong Diri Anda Sendiri
Saat
motivasi Anda tinggi, Anda kalanya Anda melakuakan segala sesuatunya dengan
sangat baik. Sampai-sampai Anda tidak menyisakan energi Anda untuk hal yang
sama di esok hari. Tapi saat motivasi Anda rendah, Anda mulai bermalas-malasan
dengan banyak alasan yang masuk akal yang membuat Anda berhenti untuk mencoba.
Ini akan memperburuk kondisi Anda. Jika Anda mulai terpikir untuk
berhenti, cobalah lakukan satu tindakan nyata lagi dan lagi sampai Anda merasa
terbiasa. Doronglah diri Anda untuk malakukannya. Satu hal yang buruk untuk
diri Anda sendiri adalah ketika Anda berbalik ke posisi awal di mana Anda telah
melangkah maju. Sampai kapan Anda harus melakukan hal ini? Ini justru akan
menghambat kemajuan Anda sendiri. Satu hal yang perlu Anda pahami adalah
semua butuh proses.
6. Mudah
Terganggu Oleh Kondisi Luar
Motivasi
yang tinggi bisa menjadi rendah saat seseorang tidak bisa mengendalikan diri
dari godaan luar. Godaan yang sangat menyenangkan dan penuh dengan nikmat
sesat. Berapa kali Anda lupa waktu untuk mengerjakan tugas saat duduk menonton
TV, membuka Youtube dan berselancar di sosial media menyapa dan bercanda gurau
dengan teman-teman Anda? Ini justru terlihat sepele tetapi sangat menyita
banyak waktu Anda. Akibat tindakan yang sepele ini bisa berakibat rasa bersalah
pada diri Anda sendiri yang membuat motivasi Anda jatuh. Untuk mengatasi
masalah ini, Anda harus membuat jadwal yang tepat akan semua pekerjaan yang
perlu Anda bereskan. Satu hal yang lebih penting, Anda harus komitmen dengan
diri Anda sendiri atas jadwal yang telah dibuat.
7.
Tidak Punya Tujuan Yang Ingin
Diraih
Inilah
faktor utama yang sering membuat motivasi seseorang rendah. Inilah alasan
mengapa seseorang tidak bisa mempertahankan motivasinya dalam waktu yang lama.
Anda tidak akan memilliki motivasi yang tinggi jika Anda tidak tahu apa yang
ingin Anda raih. Agar motivasi Anda tetap tinggi, yang perlu Anda
lakukan adalah membuat satu atau dua tujuan yang harus Anda capai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar