Jumat, 01 Mei 2015

Motivasi saat Malas Kuliah

Motivasi saat Malas Kuliah

            Motivasi adalah sebuah dorongan yang memiliki sebuah arah untuk mencapai sebuah tujuan. Dimana dorongan tersebut yang menciptakan sebuah perilaku atau sikap, yang didalamnya terdapat acuan atau pedoman untuk mencapainya. Motivasi secara tidak langsung dibutuhkan dan membutuhkan untuk setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya     :
            Ketika saya malas untuk masuk kuliah pada hari tertentu, saya memotivasi diri saya sendiri dengan mengingat bahwa biaya kuliah yang sudah di keluarkan untuk saya kuliah dari orang tua saya tidak sedikit. Saya memikirkan betapa tidak baiknya saya ketika saya tidak masuk kuliah dan saya hanya bersantai-santai di kamar kost. Padahal banyak hal positif yang dapat saya dapatkan di kampus. Tidak hanya ilmu dari dosen, dengan saya masuk kuliah saya dapat bertemu dengan teman-teman, dan saya bisa menghabiskan waktu saya untuk bercanda atau menyelesaikan tugas-tugas saya yang belum selesai bersama teman-teman. Selain itu ketika saya tidak masuk kuliah atau hanya bersantai di kamar kost, saya secara langsung, tidak mendapat informasi tertantu dari kampus atau dosen saya. Semakin saya malas untuk menunda masuk kelas, saya juga semakin memperbanyak tugas-tugas yang belum saya selesaikan. Maka dari itu saya mendapat motivasi baru dalam diri saya. Tidak hanya itu, saya juga mendapat motivasi dari luar, karena mengapa teman saya rajin ke kampus sedangkan saya sendiri tidak rajin. Itu salah satu motivasi postif yang saya dapat dari dalam diri dan dalam luar pribadi saya. Ketika saya malas untuk datang kuliah.

Beberapa teori mengenai motivasi   :

·         Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

·         Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

·         Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.

·         Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.

·         Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)

Hal-hal yang dapat menghilangkan motivasi         :
1.      Menjadi Perfeksionis
Bukan hal yang buruk jika Anda mengharapkan hasil sempurna dari apa yang Anda lakukan. Masalah muncul saat Anda terlalu terobsesi untuk mencapai kesempurnaan itu sendiri. Banyak efek buruk yang dihasilkan oleh sikap perfeksionis ini. Salah satunya adalah tuntutan besar untuk hasil sempurna. Ini akan menggangu perhatian dan fokus Anda untuk mengejar tujuan Anda. Akibatya, Anda hanya akan fokus ke satu hal dan mengabaikan hal penting lainya.
2.      Membandingkan Diri Sendiri Dengan kelemahan atau kelebihan Orang Lain
Ini adalah satu kebiasaan yang sangat menjatuhkan motivasi banyak orang. Orang yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, cepat atau lambat akan kehilangan motivasi. Ini akan membuat Anda malas untuk bertindak dan lebih suka menunda-nunda pekerjaan. Daripada selalu membandingkan kelemahan dan kelebihan mereka, akan sangat bijak jika Anda mencari tahu rahasia mengapa mereka bisa mencapai karier yang gemilang. Ini justru akan menumbuhkan motivasi Anda untuk bertindak atau belajar lebih banyak bagaimana cara mengembangkan diri Anda.
3.      Tidak Percaya Akan Diri Anda Sendiri
Jika Anda tidak bisa percaya kepada diri Anda sendiri, siapa lagi yang bisa mempercayai Anda? Berhentilah untuk berpikir bahwa Anda tidak yakin pada diri dan kemampuan Anda.  Anda harus mencapai tujuan Anda. Jangan buang waktu dan energi Anda untuk menjatuhkan diri Anda sendiri. Saat motivasi Anda jatuh, ingatlah kembali hal-hal yang Anda kerjakan dengan baik yang membuat Anda merasa berharga dan yakin akan diri Anda sendiri. Ini bisa mendongkrak motivasi Anda kembali. Inilah hadiah yang bisa Anda berikan kepada diri Anda sendiri. Ini akan membuat motivasi Anda terjaga dengan baik untuk mencapai tujuan Anda.
4.      Melakukan Semuanya Sekaligus
Banyak orang melakukan hal yang mereka anggap penting sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Mereka melihat semua penting untuk dilakukan. Sayangnya, dalam prosesnya mereka kehilangan banyak energi dan fokus mereka menjadi terpecah. Sikap ini akan menurunkan motivasi mereka sendiri. Dalam hidup tidaklah seperti itu. Anda harus menentukan prioritas dan mencapainya satu-persatu. Saat Anda mencapai satu tujuan maka akan memudahkan Anda mencapai tujuan selanjutnya. Ini juga akan menguatkan keyakinan Anda bahwa Anda mampu mencapai tujuan Anda.
5.      Tidak Mendorong Diri Anda Sendiri
Saat motivasi Anda tinggi, Anda kalanya Anda melakuakan segala sesuatunya dengan sangat baik. Sampai-sampai Anda tidak menyisakan energi Anda untuk hal yang sama di esok hari. Tapi saat motivasi Anda rendah, Anda mulai bermalas-malasan dengan banyak alasan yang masuk akal yang membuat Anda berhenti untuk mencoba. Ini akan memperburuk kondisi Anda. Jika Anda mulai terpikir untuk berhenti, cobalah lakukan satu tindakan nyata lagi dan lagi sampai Anda merasa terbiasa. Doronglah diri Anda untuk malakukannya. Satu hal yang buruk untuk diri Anda sendiri adalah ketika Anda berbalik ke posisi awal di mana Anda telah melangkah maju. Sampai kapan Anda harus melakukan hal ini? Ini justru akan menghambat kemajuan Anda sendiri. Satu hal yang perlu Anda pahami adalah semua butuh proses.
6.      Mudah Terganggu Oleh Kondisi Luar
Motivasi yang tinggi bisa menjadi rendah saat seseorang tidak bisa mengendalikan diri dari godaan luar. Godaan yang sangat menyenangkan dan penuh dengan nikmat sesat. Berapa kali Anda lupa waktu untuk mengerjakan tugas saat duduk menonton TV, membuka Youtube dan berselancar di sosial media menyapa dan bercanda gurau dengan teman-teman Anda? Ini justru terlihat sepele tetapi sangat menyita banyak waktu Anda. Akibat tindakan yang sepele ini bisa berakibat rasa bersalah pada diri Anda sendiri yang membuat motivasi Anda jatuh. Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus membuat jadwal yang tepat akan semua pekerjaan yang perlu Anda bereskan. Satu hal yang lebih penting, Anda harus komitmen dengan diri Anda sendiri atas jadwal yang telah dibuat.
7.      Tidak Punya Tujuan Yang Ingin Diraih
Inilah faktor utama yang sering membuat motivasi seseorang rendah. Inilah alasan mengapa seseorang tidak bisa mempertahankan motivasinya dalam waktu yang lama. Anda tidak akan memilliki motivasi yang tinggi jika Anda tidak tahu apa yang ingin Anda raih. Agar motivasi Anda tetap tinggi, yang perlu Anda lakukan adalah membuat satu atau dua tujuan yang harus Anda capai


           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar