Persepsi ketika Seseorang
Memanggil
Pengetian pesepsi menurut para ahli :
1. Bimo Walgito menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang
terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai
rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat
mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya.
2. Davidoff berpendapat bahwa persepsi merupakan
proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme
atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas
yang terintegrasi dalam diri individu.
3. Bower memberikan definisi yang hampir sama dengan kedua
tokoh di atas bahwa persepsi adalah interpretasi tentang apa yang diinderakan
atau dirasakan individu.
Persepsi dalam arti sempit : adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang
melihat sesuatu . Dalam arti luas : adalah pandangan atau
pengertian , yaitu bagaimana seeseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Persepsi
adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan
didalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi
stimulus (rangsangan) yang diteriman oleh alat indera seperti mata, telinga,
dan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa prsepsi merupakan suatu proses
menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem
indera manusia. Misalnya pada waktu seorang melihat sebuah gambar, membaca
tulisan, atau mendengar suara tertentu, ia akan melakukan interprestasi
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dan relevan dengan hal-hal itu.
Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data driven processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing (aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu objek disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.
Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data driven processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing (aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu objek disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.
Contohnya :
Hal yang sering terjadi, saat saya berada di suatu
tempat yang ramai, ntah itu di pinggir jalan,di
suatu pertokoan, atau di tempat
umum lainnya, saat saya
mendengar ada yang terdengar memanggil atau menyebutkan nama saya seperti "Astri",
maka dengan refleks saya akan berpaling ke arah sumber suara tadi, padahal saya sama sekali tidak tahu dan tidak familiar dengan pemilik suara tadi yang ntah benar memanggil saya atau tidak. Setelah saya
melihat orang yang manggil nama saya tadi, saya pun merasa
malu, karena benar sekali, yang dipanggil oleh orang
tadi bukan saya, melainkan temannya, yang saya yakin memiliki nama yang sama dengan saya. Karena
nama tersebut adalah nama yang sama seperti nama saya, maka dari itu saya
refleks menolehkan kepala saya bahkan membalikkan badan ketika ada seseorang
yang menyebutkan nama saya tersebut.
Jadi saat saya mendengar nama saya dipanggil itu
merupakan sensasi, sedangkan persepsinya adalah saya merasa
bahwa seseorang
memanggil saya, dan
segera mencari orang yang memanggil nama saya tadi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi :
1. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor
yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
- Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera,
selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi
usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas
indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga
interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
- Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi
yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik
dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang
berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan
hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
- Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi
tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang
digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan
seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat
dikatakan sebagai minat.
- Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat
dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan
yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
- Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat
dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau
untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
- Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku
seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu
yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan
mengingat.
2. Faktor Eksternal yang
mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek
yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang
seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang
merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi persepsi adalah :
- Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka
semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi
individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah
untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
- Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang
mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived)
dibandingkan dengan yang sedikit.
- Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar
yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali
di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
- Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus
dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan
dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus
merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
- Motion atau gerakan. Individu akan banyak
memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam
jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Proses
Persepsi :
1.
Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra
terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau
sedikit.
2.
Interprestasi, yaitu proses mengorganisasikan
informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut,
motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interprestasi juga bergantung pada
kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkatagoriaan informasi yang kompleks
menjadi sarjana.
3.
Interprestasi dan persepsi kemudian ditrjemahkan
dalam bentuk tingkah laku sebagai rekasi dalam. Jadi, proses persepsi adalah
melakukan seleksi, interprestasi, dan pembulatan terhadap informasi yang
sampai.