Jumat, 01 Mei 2015

Persepsi ketika Seseorang Memanggil

Persepsi ketika Seseorang Memanggil

Pengetian pesepsi menurut para ahli :

1.      Bimo Walgito menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya.

2.      Davidoff  berpendapat bahwa persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu.

3.      Bower memberikan definisi yang hampir sama dengan kedua tokoh di atas bahwa persepsi adalah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu.

Persepsi dalam arti sempit : adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu . Dalam arti luas : adalah pandangan atau pengertian , yaitu bagaimana seeseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus (rangsangan) yang diteriman oleh alat indera seperti mata, telinga, dan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa prsepsi merupakan suatu proses menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia. Misalnya pada waktu seorang melihat sebuah gambar, membaca tulisan, atau mendengar suara tertentu, ia akan melakukan interprestasi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dan relevan dengan hal-hal itu.
Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data driven processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing (aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu objek disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.

Contohnya           :

Hal yang sering terjadi, saat saya berada di suatu tempat yang ramai, ntah itu di pinggir jalan,di suatu pertokoan, atau di tempat umum lainnya, saat saya mendengar ada yang terdengar memanggil atau menyebutkan nama saya seperti "Astri", maka dengan refleks saya akan berpaling ke arah sumber suara tadi, padahal saya sama sekali tidak tahu dan tidak familiar dengan pemilik suara tadi yang ntah benar memanggil saya atau tidak. Setelah saya melihat orang yang manggil nama saya tadi, saya pun merasa malu, karena benar sekali, yang dipanggil oleh orang tadi bukan saya, melainkan temannya, yang saya yakin memiliki nama yang sama dengan saya. Karena nama tersebut adalah nama yang sama seperti nama saya, maka dari itu saya refleks menolehkan kepala saya bahkan membalikkan badan ketika ada seseorang yang menyebutkan nama saya tersebut.
Jadi saat saya mendengar nama saya dipanggil itu merupakan sensasi, sedangkan persepsinya adalah saya merasa bahwa seseorang memanggil saya, dan segera mencari orang yang memanggil nama saya tadi.  

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi          :

      1. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri       individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
  • Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
  • Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
  • Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
  • Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
  • Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana      seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
  • Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
      2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
  • Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
  • Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
  • Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
  • Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
  • Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Proses Persepsi          :

1.              Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
2.              Interprestasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interprestasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkatagoriaan informasi yang kompleks menjadi sarjana.

3.              Interprestasi dan persepsi kemudian ditrjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai rekasi dalam. Jadi, proses persepsi adalah melakukan seleksi, interprestasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.

Motivasi saat Malas Kuliah

Motivasi saat Malas Kuliah

            Motivasi adalah sebuah dorongan yang memiliki sebuah arah untuk mencapai sebuah tujuan. Dimana dorongan tersebut yang menciptakan sebuah perilaku atau sikap, yang didalamnya terdapat acuan atau pedoman untuk mencapainya. Motivasi secara tidak langsung dibutuhkan dan membutuhkan untuk setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya     :
            Ketika saya malas untuk masuk kuliah pada hari tertentu, saya memotivasi diri saya sendiri dengan mengingat bahwa biaya kuliah yang sudah di keluarkan untuk saya kuliah dari orang tua saya tidak sedikit. Saya memikirkan betapa tidak baiknya saya ketika saya tidak masuk kuliah dan saya hanya bersantai-santai di kamar kost. Padahal banyak hal positif yang dapat saya dapatkan di kampus. Tidak hanya ilmu dari dosen, dengan saya masuk kuliah saya dapat bertemu dengan teman-teman, dan saya bisa menghabiskan waktu saya untuk bercanda atau menyelesaikan tugas-tugas saya yang belum selesai bersama teman-teman. Selain itu ketika saya tidak masuk kuliah atau hanya bersantai di kamar kost, saya secara langsung, tidak mendapat informasi tertantu dari kampus atau dosen saya. Semakin saya malas untuk menunda masuk kelas, saya juga semakin memperbanyak tugas-tugas yang belum saya selesaikan. Maka dari itu saya mendapat motivasi baru dalam diri saya. Tidak hanya itu, saya juga mendapat motivasi dari luar, karena mengapa teman saya rajin ke kampus sedangkan saya sendiri tidak rajin. Itu salah satu motivasi postif yang saya dapat dari dalam diri dan dalam luar pribadi saya. Ketika saya malas untuk datang kuliah.

Beberapa teori mengenai motivasi   :

·         Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

·         Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

·         Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.

·         Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.

·         Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)

Hal-hal yang dapat menghilangkan motivasi         :
1.      Menjadi Perfeksionis
Bukan hal yang buruk jika Anda mengharapkan hasil sempurna dari apa yang Anda lakukan. Masalah muncul saat Anda terlalu terobsesi untuk mencapai kesempurnaan itu sendiri. Banyak efek buruk yang dihasilkan oleh sikap perfeksionis ini. Salah satunya adalah tuntutan besar untuk hasil sempurna. Ini akan menggangu perhatian dan fokus Anda untuk mengejar tujuan Anda. Akibatya, Anda hanya akan fokus ke satu hal dan mengabaikan hal penting lainya.
2.      Membandingkan Diri Sendiri Dengan kelemahan atau kelebihan Orang Lain
Ini adalah satu kebiasaan yang sangat menjatuhkan motivasi banyak orang. Orang yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, cepat atau lambat akan kehilangan motivasi. Ini akan membuat Anda malas untuk bertindak dan lebih suka menunda-nunda pekerjaan. Daripada selalu membandingkan kelemahan dan kelebihan mereka, akan sangat bijak jika Anda mencari tahu rahasia mengapa mereka bisa mencapai karier yang gemilang. Ini justru akan menumbuhkan motivasi Anda untuk bertindak atau belajar lebih banyak bagaimana cara mengembangkan diri Anda.
3.      Tidak Percaya Akan Diri Anda Sendiri
Jika Anda tidak bisa percaya kepada diri Anda sendiri, siapa lagi yang bisa mempercayai Anda? Berhentilah untuk berpikir bahwa Anda tidak yakin pada diri dan kemampuan Anda.  Anda harus mencapai tujuan Anda. Jangan buang waktu dan energi Anda untuk menjatuhkan diri Anda sendiri. Saat motivasi Anda jatuh, ingatlah kembali hal-hal yang Anda kerjakan dengan baik yang membuat Anda merasa berharga dan yakin akan diri Anda sendiri. Ini bisa mendongkrak motivasi Anda kembali. Inilah hadiah yang bisa Anda berikan kepada diri Anda sendiri. Ini akan membuat motivasi Anda terjaga dengan baik untuk mencapai tujuan Anda.
4.      Melakukan Semuanya Sekaligus
Banyak orang melakukan hal yang mereka anggap penting sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Mereka melihat semua penting untuk dilakukan. Sayangnya, dalam prosesnya mereka kehilangan banyak energi dan fokus mereka menjadi terpecah. Sikap ini akan menurunkan motivasi mereka sendiri. Dalam hidup tidaklah seperti itu. Anda harus menentukan prioritas dan mencapainya satu-persatu. Saat Anda mencapai satu tujuan maka akan memudahkan Anda mencapai tujuan selanjutnya. Ini juga akan menguatkan keyakinan Anda bahwa Anda mampu mencapai tujuan Anda.
5.      Tidak Mendorong Diri Anda Sendiri
Saat motivasi Anda tinggi, Anda kalanya Anda melakuakan segala sesuatunya dengan sangat baik. Sampai-sampai Anda tidak menyisakan energi Anda untuk hal yang sama di esok hari. Tapi saat motivasi Anda rendah, Anda mulai bermalas-malasan dengan banyak alasan yang masuk akal yang membuat Anda berhenti untuk mencoba. Ini akan memperburuk kondisi Anda. Jika Anda mulai terpikir untuk berhenti, cobalah lakukan satu tindakan nyata lagi dan lagi sampai Anda merasa terbiasa. Doronglah diri Anda untuk malakukannya. Satu hal yang buruk untuk diri Anda sendiri adalah ketika Anda berbalik ke posisi awal di mana Anda telah melangkah maju. Sampai kapan Anda harus melakukan hal ini? Ini justru akan menghambat kemajuan Anda sendiri. Satu hal yang perlu Anda pahami adalah semua butuh proses.
6.      Mudah Terganggu Oleh Kondisi Luar
Motivasi yang tinggi bisa menjadi rendah saat seseorang tidak bisa mengendalikan diri dari godaan luar. Godaan yang sangat menyenangkan dan penuh dengan nikmat sesat. Berapa kali Anda lupa waktu untuk mengerjakan tugas saat duduk menonton TV, membuka Youtube dan berselancar di sosial media menyapa dan bercanda gurau dengan teman-teman Anda? Ini justru terlihat sepele tetapi sangat menyita banyak waktu Anda. Akibat tindakan yang sepele ini bisa berakibat rasa bersalah pada diri Anda sendiri yang membuat motivasi Anda jatuh. Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus membuat jadwal yang tepat akan semua pekerjaan yang perlu Anda bereskan. Satu hal yang lebih penting, Anda harus komitmen dengan diri Anda sendiri atas jadwal yang telah dibuat.
7.      Tidak Punya Tujuan Yang Ingin Diraih
Inilah faktor utama yang sering membuat motivasi seseorang rendah. Inilah alasan mengapa seseorang tidak bisa mempertahankan motivasinya dalam waktu yang lama. Anda tidak akan memilliki motivasi yang tinggi jika Anda tidak tahu apa yang ingin Anda raih. Agar motivasi Anda tetap tinggi, yang perlu Anda lakukan adalah membuat satu atau dua tujuan yang harus Anda capai


           


Senin, 27 April 2015

Peng. Kreativitas & Kebakatan

Peng. Kreativitas dan Keberbakatan

Ban Berpenghasilan


Peng. KreativitasdanKeberbakatan

Indah Mulyani








Arinda Intan Aulia          : 11514621

Astri Kartikasari              : 11514757

Ayu Hardianti                  : 11514873
Caroline Christina            : 12514286
Chrisansia Klaudia Mea  :12514374
Program Studi Psikologi
Jurusan Psikologi
Universitas Gunadarma
2015


PengertianKreativitas
          Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Padaintinya pengertiankreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru mau pun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas, misalnya ada yang mengartikan kreativitas sebagai upaya melakukan aktivitas baru dan mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa kreativitas adalah menciptakan inovasi baru yang mencengangkan. Selain itu, inilah pengertian kreativitas dari beberapa ahli:
1.    Pengertian kreativitas menurut Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
2.  Pengertian kreativitas menurut James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
3.  Pengertian kreativitas menurut Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
4.     Pengertian kreativitas menurut Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
5.     Pengertian kreativitas menurut Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.


Pengertian Ban
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidak teraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.

Sejarah Ban
Pada tahun 1839Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri pada tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.
Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

Cara membuat kerajinan dari ban bekas
1.      Mejadari ban bekas
·         Alat dan bahan:
a.       ban bekas                          e. gunting       
b.      tambang                            f. cutter
c.       karton                               g. lemtembak
d.      celana jeans bekas            h. pensil
·         Cara membuat:
a.       cuci bersih ban lalu keringkan
b.      buat pola lingkaran seukuran ban bagian dalam dengan menggunakan pensil lalu gunting
c.       tempel tambang dikarton dengan menggunakan lem tembak dengan rapih dan perlahan-lahan mengikuti pola lingkaran
d.      potong jeans dengan pola tidak beraturan, tempel potongan-potongan tersebut pada ban
e.       tempel karton tambang yang telah dibuat pada ban
f.       dan voila! Meja dari ban bekas pun menjadi indah





1.      Wirausaha ban bekasmenjadi tong sampahdanbak air beromsetbesar
·         Alatdanbahan:
a.       Ban bekas             c. Cakram       
b.      Celurit                  d. Pakudanpalu
·         Cara membuat:
a.       Ban bekas dibersihkan terlebih dahulu, lalu diiris menggunakan celurit
b.      Ban dibentuk sesuai dengan yang diinginkan seperti tempat sampah atau bak air dengan alat bantu cakram

c.       Kaitkan ban yang satu dengan lainnya menggunakan paku kecil dan palu


Kesimpulan:
Kreativitas tidak hanya merupakan hal-hal yang telah disebutkan oleh beberapa ahli tersebut. Namun kreativitas juga merupakan suatu hal yang dapat menghasilkan. Bahkan dapat membantu proses yang memberi omset atau penghasilan bagi individu dalam hal untuk pemasukkan di bidang ekonomi. Dan ban merupakan salah satu alat pengaplikasiannya. Ban merupakan benda yang sebelumnya sudah bermanfaat. Bahkan ketika sudah tidak berfungsi sewajarnya untuk digunakan lagi pada kendaraan khususnya kendaraan darat, ban masih dapat digunakan untuk banyak hal lainnya. Tentunya yang menguntungkan. Karena bahannya yang banyak terbuat dari karet, itu mengapa banyak ide kreatif yang muncul dalam pemanfaatan ban ketika sudah tidak layak pakai.

DaftarPustaka



Minggu, 11 Januari 2015

Tugas Karya Tulis Ilmiah - Ilmu Budaya Dasar

Nama       : Astri Kartikasari
NPM        : 11514757
Kelas       : 1PA04
Tema       : Budaya dan Sopan Santun
Judul       : Mana Sopan Mana Santun Budaya terdahulu








Daftar Isi


PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Manfaat dan Tujuan

PEMBAHASAN
A.   Definisi Kesopanan
B.   Pengaruh Barat dan kebudayaan Nasional
C.   Penyebab lunturnya budaya sopan santun bangsa Indonesia
D.   Akibat hilangnya sopan santun dan tata karma
E.    Cara mengatasi

PENUTUP
A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA









PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang


Indonesia salah satu Negara majemuk. Indonesia sendiri memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya dan kebudayaan. Di Indonesia kita dapat mengenal ratusan bahasa, makanan daerah, bahkan mainan tradisional bagi anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh dan berkembang. Bukan hanya dampak yang baik bagi pola pikir anak-anak dan remaja di Indonesia dengan banyaknya ragam bahasa, makanan daerah, ataupun mainan trandisional yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Namun tak sedikit pula ada dampak negatif yang berkembang pada pola pikir anak-anak dan remaja di era jaman sekarang ini. Apa yang membuat pertimbangan pola pikir yang negatif ada di dalam pemikiran anak-anak atau pun remaja pada jaman sekarang ? Era sekarang merupakan masa Globalisasi mulai merasuki segala aspek kehidupan yang ada di dunia. Khususnya di Indonesia, anak-anak dan remaja kini sudah dapat lebih luas dalam melihat apa yang berkembang dan apa yang ada di jaman sekarang. Dengan teknologi yang berkembang dan semakin janggih, anak-anak dan remaja dapat mengenal dunia luar, tak hanya di dalam Indonesia saja, anak-anak dan remaja dapat tau berbagai informasi bahkan gaya hidup di luar negeri. Apa yang dapat membuat pola pikir anak-anak dan remaja menjadi negatif ? Itulah yang menjadi dasar bagi saya menulis Karya Tulis Ilmiah ini. Anak-anak dan remaja kini lebih suka meniru gaya hidup dan cenderung meninggalkan budaya lama yang ada di Indonesia. Yang sudah di wariskan oleh generasi sebelumnya. Karena berbagai teknologi yang janggih kini, anak-anak dan remaja sudah mulai meninggalkam budaya sopan terhadap yang lebih tua. Seperti yang kita tau di Indonesia, kita mengenal istilah “Salim dengan yang lebih tua atau dewasa”. Namun kini tak bisa dipungkiri banyak anak-anak dan remaja yang acuh bahkan seperti tak mau ambil pusing dengan hal-hal seperti itu. Karena di budaya luar sana, anak-anak dan remaja tidak melakukan hal seperti itu, anak-anak dan remaja di Indonesia banyak yang mengeikutinya serta menerapkannya pula. Dengan alasan di era saat ini, hal-hal seperti itu sudah “ketinggalan”. Ada pula budaya seperti menunduk atau sedikit menurunkan badan ketika lewat dihadapan orang yang lebih tua atau dewasa. Di masa sekarang. Begitu jarang anak-anak dan remaja yang masih melakukan hal-hal seperti itu. Atau memanggil orang yang lebih tua dengan panggilan sopan seperti “Kakak”. Maka dari itu sebaiknya kita lebih dapat memperhatikan hal-hal kecil seperti itu, namun penting rasanya bagi perkembangan pola pikir untuk nilai kesopanan dalam diri seorang individu.

B. Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :
a.       Dampak positif dan negatif serta akibat dari kurangnya pengajaran dalam budaya sopan bagi anak-anak dan remaja kedepannya dalam proses pendewasaan seorang individu.
b.      Bagaimana cara untuk mengantisipasi dampak negatif ketika orang tua salah dalam mendidik anaknya dalam bidang kesopanan serta dapatkah hal yang salah dalam mendidik bisa menimbulkan perilaku yang menyimpang bagi seorang individu saat tumbuh dewasa.
c.       Faktor-faktor utama penyebab anak-anak dan remaja tidak sopan dalam kesehariannya.
d.      Pengaruh besar dari penanaman sikap yang sopan bagi jati diri bangsa Indonesia terutama untuk kedepannya.

C. Manfaat dan Tujuan

Dalam karya tulis ilmiah ini saya mengajak para pembaca untuk lebih melihat mengenai hal-hal kecil yang cepat atau lambat akan segera musnah keberadaannya jika bukan kita selaku masyarakat yang cinta terhadap tanah air ini untuk merubahnya menjadi lebih baik dan kembali seperti sebelumnya. Terutama pada bagian kebiasaan lama masyarakat Indonesia dalam sikap sopan yang sudah mendarah daging sejak dulu hinggga saat ini. Dan banyaknya hal baik yang akan dihasilkan saat kebiasaan lama yang sudah ada di Indonesia ini diterapkan kembali. Serta, beberapa tujuan yang ada dalam karya tulis ilmiah ini :
1.      Memberikan informasi kepada anak-anak dan remaja tentang dampak baik
maupun buruk yang akan timbul dari kebiasaan baik untuk sopan
2.      Menyadarkan anak-anak dan remaja di era sekarang akan perbedaan budaya
luhur yang ada saat dulu dan sekarang mulai mengancam budaya lama yang baik di Indonesia
3.      Mengetahui cara menjaga budaya lama yang ada agar tetap lestari
4.      Memberikan gambaran apa yang akan terjadi jika budaya lama Indonesia
yang lama ketika musnah pada zaman yang akan datang selanjutnya

PEMBAHASAN

A. Definisi Kesopanan

Sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakti dan diterima dalam lingkungan pergaulan. Bagi anak-anak dan remaja sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari berbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari pendidikan dan latihan tersebut, diharapkan anak-anak dan remaja memwujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat, waktu, dan lingkungan dimana anak-anak dan remaja berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi (individu) maupun secara kelompok.
Secara pribadi
Anak-anak dan remaja sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat mewujudkan tata karma dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur.
Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
1. Sikap bebicara
2. Sikap duduk
3. Sikap berdiri
4. Sikap berjalan
5. Sikap berpakaian
6. Sikap makan dan minum
7. Sikap pergaulan
8. Sikap penghormatan
9. Sikap menggunakan fasilitas umum. Secara kelompok anak-anak dan remaja sebagai insane dalam kodratnya sebagai makhluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun dilingkungan sosialnya sebagai berikut:
Disekolah pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain:
·         Sikap duduk dikelas
·         Sikap terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
·         Sikap terhadap sesame teman
·         Sikap berpakaian seragam sekolah
·         Sikap pada waktu mengikuti upacara disekolah
·         Sikap dilapangan oleh raga

Sopan Santun itu telah hilang
            Dulu, Indonesia dikenal dengan budayanya sebagai negeri yang ramah. Yang mengatakan bahwa negeri kita ramah bukan hanya tetangga dekat atau tetangga jauh, orang-orang kita sendiripun merasa bangga akan hal itu, Saya sendiri merasakan, dimana orang tua menghargai anak muda dan anak muda sangat menghormati kau  tua. Timbal balik yang membuat harmonisasi hidup begitu damai, indah, dan menyejukkan.


            B. Pengaruh Barat dan Kebudayaan Nasional

            Pertemuan dengan bangsa-bangsa Eropa telah memperkenalkan kepada kita unsure-unsur budaya sebagai berikut: Ilmu pengetahuan/tekonologi, sistem sosial, sistem ekonomi, peralatan, bahasa Eropa, kesenian(sasta, tari, music, bangunan) dan agama Kristen. Pengaruh kebudayaan barat sangat nyata dengan adanya proses modernisasi kehidapan masyarakat kita.Sistem pengetahuan dan teknologi serta ekonomi barat telah mampu memecahkan berbagai probelma sosial masyarakat di Eropa. Demikian juga hal yang sama pasti bisa kita terapkan kepada masyarakat kita. Masyarakat Indonesia yang sudah ditakdirkan hidung di tengah alam yang bekelimpahan ini, agaknya telah terbuai oleh karunia tersebut.
            Masyarakat yang sudah dimanja oleh alam, akan lemah dalam juangnyam bila pasa suatu saat mengahadapi situasi yang sukar dan gawat, karena tidak terlatih menghadapi tantangan. Dalam kenyataan dewasa ini jelas alam kita tidak lagi begitu berguna dan bermanfaat kepada manusia Indonesia, berbeda situasinya denga dahulu kala. Itu pulalah yang mendasai perbedaan yang amat menonjol pada budaya sopan santun. Anak-anak dan remaja di ajak dan di pengaruhi kuat oleh masuknya budaya barat ke Indonesia. Anak-anak dan remaja yang tadinya memiliki sopan santun dan tata krama yang sudah mendarah daging seolah tak perduli dengan hal tersebut, dan lebih memilih untuk ikut dalam kebiasaan dan budaya barat yang sama sekali tak sama dengan budaya sopan santun dan tata krama di Indonesia.


C. Penyebab lunturnya budaya sopan santun bangsa Indonesia

           
Banyak pendapat menyatakan anak muda sekarang kurang menghargai
sesamanya, penghormatan kepada orang yanglebih tua dan empati kepada yang yang menderita dinilai menipis. Salah satu contohnya yang mudah dilihat adalah membiarkan orang tua, perempuan hamil atau ibu yang sedang menggendong anaknya berdiri, sementara anak muda memilih tetap duduk di kursi dalam angkutan umum.
Memang tak dapat dipungkiri, seiring dengan perkebangan zaman, tingkah laku para remaja kian berubah dari waktu ke waktu. Rasa hormat terhadap orang yang lebih tua secara terang-terangan sering kali tak ditunjukan. Datangnya kebudayaan dari barat sangat mempengaruhi nilai-nilai tradisional bangsa Indonesia, sehingga semakin lama nilai tradisional Negara kita sendiri semakin pudar. Kebudaya yang telah di wariskan luhur akan segera musnah. Para remaja Indonesia kian mengikuti dan mencontoh kebudayaan luar negeri dan melupakan nilai-nilai tradisional Negara sendiri, seperti contohnya kesopanan.
            Sopan santun, atau juga dikenal sebagai tata karma, merupakan salah satu cirri khas dari masyarakat Indonesia. Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal dengan keramahannya, kesopanannya, serta adat istiadat yang dijunjung tinggi. Namun, apabila kita berkaca pada kehidupan bangsa saat ini, sungguh ironis sekali dimana banyak sekali pergeseran yang dilakukan oleh anak-anak, remaja menegnai budaya sopan santun ini. Di majalah, televise, internet, tak jarang orang berani melakukan perilaku yang sebenarnya dianggap tidak sopan, namun sudah dianggap biasa.
            Secara tidak langsung dengan kurangnya kita bersopan santun dan bertatakrama, jati diri kita sebagai bangsa Indonesia sudah mulai luntur. Inilah masalah besar yang timbul dari hal sepele, perkara yang seharusnya kita perhatikan sejak kita masil kecil, hal yang seharusnya diajarkan oleh para orang tua. Memang, masih banyak orang dari bangsa ini yang masih menjunjung kesopanan dan tatakrama, tetapi lebih banyak lagi orang-orang yang telah melupakan tentang tatakrama dan sopan santun tersebut. Inilah persoalan yang mendasar yang menjadi permasalahan bangsa Indonesia saat ini. “Krisis jati diri” mungkin itu kata yang tepat untuk menyambut situasi bangsa Indonesia saaat ini. Sebenarnya kata itu sangat menyakitkan hati bagi orang-orang yang mau berfikir. Bangsa ini merupakan bangsa yang berbudaya, namun bangsa ini kini telah kehilangan jati dirinya. Bangsa yang dulu hebat karena budayanya, kini telah rapuh dengan sendirinya. Persoalan inilah yang menimbulkan masalah yang lebih besar dan mengerikan.
            Pada dasarnya kita harus sopan dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun. Apalagi kita hidup dalam budaya Timur yang sarat akan nilai-nilai kesopanan, sehingga seharusnya kita berpatokan dalam budaya timur dan berpedoman pada sopan santun ala timur. Sopan santun itu bukan warisan semata dari nenek moyang, lebih dari itu, dia sudah menjadi kepribadian kita. Memang kadar kesopanan yang berlaku dalam setiap masyarakat berbeda-beda, tergantung dari kondisi sosial setempat. Dan permasalahan ini sangat komplek karena berkaitan dengan factor internal dan eksternal yang menyebabkan lunturnya nilai sopan santun.


D. Akibat hilangnya sopan santun dan tata krama

            Dalam beberapa tahun terakhir nampaknya remaja ataupun anak-anak cenderung kehilangan etika dan sopan santun terhadap teman sebaya, guru, orang yang lebih tua atau bahkan terhadap orang tuanya sendiri. Hal tersebut disebabkan dari beberapa factor seperti yang telah disebutkan di atas. Bebagai kejadian buruk sering kita ketahui bahwa remaja sering melakukan tawuran, membuat keributan, pelecehan seksual, hingga melakukan pembunuhan. Hal tersebut merupakan dampak dari budaya sopan santun yang mulai luntur dalam lingkungan masyakarat kita.


            E. Cara Mengatasinya

            Semua ini bisa diatasi apabila kita kembali kepada kita yang dulu. Kembali mempelajari ajaran tata krama para nenek moyang dahulu. Dan kita harus mulai memperbaiki dari hal kecil dan mulai dari hal kecil. Kita harus mulai dari sekarang. Sebelum semuanya menjadi lebih parah. Kita kembalikan pada diri kita lagi ke jati diri bangsa ini yang benar- benar luhur. Kita mulai ajarkan sopan santun mulai dari anak-anak, sehingga kelak akan muncul generasi- generasi yang bereika danbangsa ini menjadi bangsa yang kokoh kembali.
            Semua itu akan menjadi sia – sia bila tidak dilakukan secara bersama-sama. Bisa kita ketahuibahwa bangsa ini merupakan bangsa yang majemuk, bangsa yang besar dengan keanekaragaman budaya masyarakat adatnya. Itu memerlukan usaha yang luar biasa hebat untuk menyatukannya.inilah suatu kesulitan proses yang dihadapi dalam prakteknya, lain ceritanya bila yang melakukan langkah – langkah tersebut adalah pemerintah, yang memang memiliki wewenang akan kekuasaan. Hal ini akan mudah sampai di masyarakat dengan baik.
            Dari uraian tersebut, tanggung jawab akan sopan santun dan tata krama ini menjadi milik bersama, bukan banyak orang dengan orang, melainkan melingkup seluruh aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.




PENUTUP


            A. Simpulan

            Sopan santun adalah pengetahuan yang berkaitan dengan penghormatan melalui sikap, perbuatan atau tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan tata krama, peradabam, kesusilaan. Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Lunturnya atsu hilangnya sopan santun dan tata krama disebabkan oleh faktor internal dan eksternal sehingga menimbulkan banyak perlakuan atau tindakan negative pada anak atau remaja. Maka dari itu hal-hal tersebut perlu lebih di perhatikan guna mempertahankan budaya yang telah diwariskan oleh luhur. Agar anak dan remaja tidak lagi meremehkan nilai dan norma sopan santun dalam budaya di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA


·         Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, 2000. Tanya jawab Ilmu Budaya Dasar. Jakarta
·         Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, 2013. Ilmu budaya dasar. Jakarta