Minggu, 11 Januari 2015

Tugas Karya Tulis Ilmiah - Ilmu Budaya Dasar

Nama       : Astri Kartikasari
NPM        : 11514757
Kelas       : 1PA04
Tema       : Budaya dan Sopan Santun
Judul       : Mana Sopan Mana Santun Budaya terdahulu








Daftar Isi


PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Manfaat dan Tujuan

PEMBAHASAN
A.   Definisi Kesopanan
B.   Pengaruh Barat dan kebudayaan Nasional
C.   Penyebab lunturnya budaya sopan santun bangsa Indonesia
D.   Akibat hilangnya sopan santun dan tata karma
E.    Cara mengatasi

PENUTUP
A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA









PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang


Indonesia salah satu Negara majemuk. Indonesia sendiri memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya dan kebudayaan. Di Indonesia kita dapat mengenal ratusan bahasa, makanan daerah, bahkan mainan tradisional bagi anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh dan berkembang. Bukan hanya dampak yang baik bagi pola pikir anak-anak dan remaja di Indonesia dengan banyaknya ragam bahasa, makanan daerah, ataupun mainan trandisional yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Namun tak sedikit pula ada dampak negatif yang berkembang pada pola pikir anak-anak dan remaja di era jaman sekarang ini. Apa yang membuat pertimbangan pola pikir yang negatif ada di dalam pemikiran anak-anak atau pun remaja pada jaman sekarang ? Era sekarang merupakan masa Globalisasi mulai merasuki segala aspek kehidupan yang ada di dunia. Khususnya di Indonesia, anak-anak dan remaja kini sudah dapat lebih luas dalam melihat apa yang berkembang dan apa yang ada di jaman sekarang. Dengan teknologi yang berkembang dan semakin janggih, anak-anak dan remaja dapat mengenal dunia luar, tak hanya di dalam Indonesia saja, anak-anak dan remaja dapat tau berbagai informasi bahkan gaya hidup di luar negeri. Apa yang dapat membuat pola pikir anak-anak dan remaja menjadi negatif ? Itulah yang menjadi dasar bagi saya menulis Karya Tulis Ilmiah ini. Anak-anak dan remaja kini lebih suka meniru gaya hidup dan cenderung meninggalkan budaya lama yang ada di Indonesia. Yang sudah di wariskan oleh generasi sebelumnya. Karena berbagai teknologi yang janggih kini, anak-anak dan remaja sudah mulai meninggalkam budaya sopan terhadap yang lebih tua. Seperti yang kita tau di Indonesia, kita mengenal istilah “Salim dengan yang lebih tua atau dewasa”. Namun kini tak bisa dipungkiri banyak anak-anak dan remaja yang acuh bahkan seperti tak mau ambil pusing dengan hal-hal seperti itu. Karena di budaya luar sana, anak-anak dan remaja tidak melakukan hal seperti itu, anak-anak dan remaja di Indonesia banyak yang mengeikutinya serta menerapkannya pula. Dengan alasan di era saat ini, hal-hal seperti itu sudah “ketinggalan”. Ada pula budaya seperti menunduk atau sedikit menurunkan badan ketika lewat dihadapan orang yang lebih tua atau dewasa. Di masa sekarang. Begitu jarang anak-anak dan remaja yang masih melakukan hal-hal seperti itu. Atau memanggil orang yang lebih tua dengan panggilan sopan seperti “Kakak”. Maka dari itu sebaiknya kita lebih dapat memperhatikan hal-hal kecil seperti itu, namun penting rasanya bagi perkembangan pola pikir untuk nilai kesopanan dalam diri seorang individu.

B. Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :
a.       Dampak positif dan negatif serta akibat dari kurangnya pengajaran dalam budaya sopan bagi anak-anak dan remaja kedepannya dalam proses pendewasaan seorang individu.
b.      Bagaimana cara untuk mengantisipasi dampak negatif ketika orang tua salah dalam mendidik anaknya dalam bidang kesopanan serta dapatkah hal yang salah dalam mendidik bisa menimbulkan perilaku yang menyimpang bagi seorang individu saat tumbuh dewasa.
c.       Faktor-faktor utama penyebab anak-anak dan remaja tidak sopan dalam kesehariannya.
d.      Pengaruh besar dari penanaman sikap yang sopan bagi jati diri bangsa Indonesia terutama untuk kedepannya.

C. Manfaat dan Tujuan

Dalam karya tulis ilmiah ini saya mengajak para pembaca untuk lebih melihat mengenai hal-hal kecil yang cepat atau lambat akan segera musnah keberadaannya jika bukan kita selaku masyarakat yang cinta terhadap tanah air ini untuk merubahnya menjadi lebih baik dan kembali seperti sebelumnya. Terutama pada bagian kebiasaan lama masyarakat Indonesia dalam sikap sopan yang sudah mendarah daging sejak dulu hinggga saat ini. Dan banyaknya hal baik yang akan dihasilkan saat kebiasaan lama yang sudah ada di Indonesia ini diterapkan kembali. Serta, beberapa tujuan yang ada dalam karya tulis ilmiah ini :
1.      Memberikan informasi kepada anak-anak dan remaja tentang dampak baik
maupun buruk yang akan timbul dari kebiasaan baik untuk sopan
2.      Menyadarkan anak-anak dan remaja di era sekarang akan perbedaan budaya
luhur yang ada saat dulu dan sekarang mulai mengancam budaya lama yang baik di Indonesia
3.      Mengetahui cara menjaga budaya lama yang ada agar tetap lestari
4.      Memberikan gambaran apa yang akan terjadi jika budaya lama Indonesia
yang lama ketika musnah pada zaman yang akan datang selanjutnya

PEMBAHASAN

A. Definisi Kesopanan

Sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakti dan diterima dalam lingkungan pergaulan. Bagi anak-anak dan remaja sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari berbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari pendidikan dan latihan tersebut, diharapkan anak-anak dan remaja memwujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat, waktu, dan lingkungan dimana anak-anak dan remaja berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi (individu) maupun secara kelompok.
Secara pribadi
Anak-anak dan remaja sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat mewujudkan tata karma dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur.
Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
1. Sikap bebicara
2. Sikap duduk
3. Sikap berdiri
4. Sikap berjalan
5. Sikap berpakaian
6. Sikap makan dan minum
7. Sikap pergaulan
8. Sikap penghormatan
9. Sikap menggunakan fasilitas umum. Secara kelompok anak-anak dan remaja sebagai insane dalam kodratnya sebagai makhluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun dilingkungan sosialnya sebagai berikut:
Disekolah pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain:
·         Sikap duduk dikelas
·         Sikap terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
·         Sikap terhadap sesame teman
·         Sikap berpakaian seragam sekolah
·         Sikap pada waktu mengikuti upacara disekolah
·         Sikap dilapangan oleh raga

Sopan Santun itu telah hilang
            Dulu, Indonesia dikenal dengan budayanya sebagai negeri yang ramah. Yang mengatakan bahwa negeri kita ramah bukan hanya tetangga dekat atau tetangga jauh, orang-orang kita sendiripun merasa bangga akan hal itu, Saya sendiri merasakan, dimana orang tua menghargai anak muda dan anak muda sangat menghormati kau  tua. Timbal balik yang membuat harmonisasi hidup begitu damai, indah, dan menyejukkan.


            B. Pengaruh Barat dan Kebudayaan Nasional

            Pertemuan dengan bangsa-bangsa Eropa telah memperkenalkan kepada kita unsure-unsur budaya sebagai berikut: Ilmu pengetahuan/tekonologi, sistem sosial, sistem ekonomi, peralatan, bahasa Eropa, kesenian(sasta, tari, music, bangunan) dan agama Kristen. Pengaruh kebudayaan barat sangat nyata dengan adanya proses modernisasi kehidapan masyarakat kita.Sistem pengetahuan dan teknologi serta ekonomi barat telah mampu memecahkan berbagai probelma sosial masyarakat di Eropa. Demikian juga hal yang sama pasti bisa kita terapkan kepada masyarakat kita. Masyarakat Indonesia yang sudah ditakdirkan hidung di tengah alam yang bekelimpahan ini, agaknya telah terbuai oleh karunia tersebut.
            Masyarakat yang sudah dimanja oleh alam, akan lemah dalam juangnyam bila pasa suatu saat mengahadapi situasi yang sukar dan gawat, karena tidak terlatih menghadapi tantangan. Dalam kenyataan dewasa ini jelas alam kita tidak lagi begitu berguna dan bermanfaat kepada manusia Indonesia, berbeda situasinya denga dahulu kala. Itu pulalah yang mendasai perbedaan yang amat menonjol pada budaya sopan santun. Anak-anak dan remaja di ajak dan di pengaruhi kuat oleh masuknya budaya barat ke Indonesia. Anak-anak dan remaja yang tadinya memiliki sopan santun dan tata krama yang sudah mendarah daging seolah tak perduli dengan hal tersebut, dan lebih memilih untuk ikut dalam kebiasaan dan budaya barat yang sama sekali tak sama dengan budaya sopan santun dan tata krama di Indonesia.


C. Penyebab lunturnya budaya sopan santun bangsa Indonesia

           
Banyak pendapat menyatakan anak muda sekarang kurang menghargai
sesamanya, penghormatan kepada orang yanglebih tua dan empati kepada yang yang menderita dinilai menipis. Salah satu contohnya yang mudah dilihat adalah membiarkan orang tua, perempuan hamil atau ibu yang sedang menggendong anaknya berdiri, sementara anak muda memilih tetap duduk di kursi dalam angkutan umum.
Memang tak dapat dipungkiri, seiring dengan perkebangan zaman, tingkah laku para remaja kian berubah dari waktu ke waktu. Rasa hormat terhadap orang yang lebih tua secara terang-terangan sering kali tak ditunjukan. Datangnya kebudayaan dari barat sangat mempengaruhi nilai-nilai tradisional bangsa Indonesia, sehingga semakin lama nilai tradisional Negara kita sendiri semakin pudar. Kebudaya yang telah di wariskan luhur akan segera musnah. Para remaja Indonesia kian mengikuti dan mencontoh kebudayaan luar negeri dan melupakan nilai-nilai tradisional Negara sendiri, seperti contohnya kesopanan.
            Sopan santun, atau juga dikenal sebagai tata karma, merupakan salah satu cirri khas dari masyarakat Indonesia. Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal dengan keramahannya, kesopanannya, serta adat istiadat yang dijunjung tinggi. Namun, apabila kita berkaca pada kehidupan bangsa saat ini, sungguh ironis sekali dimana banyak sekali pergeseran yang dilakukan oleh anak-anak, remaja menegnai budaya sopan santun ini. Di majalah, televise, internet, tak jarang orang berani melakukan perilaku yang sebenarnya dianggap tidak sopan, namun sudah dianggap biasa.
            Secara tidak langsung dengan kurangnya kita bersopan santun dan bertatakrama, jati diri kita sebagai bangsa Indonesia sudah mulai luntur. Inilah masalah besar yang timbul dari hal sepele, perkara yang seharusnya kita perhatikan sejak kita masil kecil, hal yang seharusnya diajarkan oleh para orang tua. Memang, masih banyak orang dari bangsa ini yang masih menjunjung kesopanan dan tatakrama, tetapi lebih banyak lagi orang-orang yang telah melupakan tentang tatakrama dan sopan santun tersebut. Inilah persoalan yang mendasar yang menjadi permasalahan bangsa Indonesia saat ini. “Krisis jati diri” mungkin itu kata yang tepat untuk menyambut situasi bangsa Indonesia saaat ini. Sebenarnya kata itu sangat menyakitkan hati bagi orang-orang yang mau berfikir. Bangsa ini merupakan bangsa yang berbudaya, namun bangsa ini kini telah kehilangan jati dirinya. Bangsa yang dulu hebat karena budayanya, kini telah rapuh dengan sendirinya. Persoalan inilah yang menimbulkan masalah yang lebih besar dan mengerikan.
            Pada dasarnya kita harus sopan dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun. Apalagi kita hidup dalam budaya Timur yang sarat akan nilai-nilai kesopanan, sehingga seharusnya kita berpatokan dalam budaya timur dan berpedoman pada sopan santun ala timur. Sopan santun itu bukan warisan semata dari nenek moyang, lebih dari itu, dia sudah menjadi kepribadian kita. Memang kadar kesopanan yang berlaku dalam setiap masyarakat berbeda-beda, tergantung dari kondisi sosial setempat. Dan permasalahan ini sangat komplek karena berkaitan dengan factor internal dan eksternal yang menyebabkan lunturnya nilai sopan santun.


D. Akibat hilangnya sopan santun dan tata krama

            Dalam beberapa tahun terakhir nampaknya remaja ataupun anak-anak cenderung kehilangan etika dan sopan santun terhadap teman sebaya, guru, orang yang lebih tua atau bahkan terhadap orang tuanya sendiri. Hal tersebut disebabkan dari beberapa factor seperti yang telah disebutkan di atas. Bebagai kejadian buruk sering kita ketahui bahwa remaja sering melakukan tawuran, membuat keributan, pelecehan seksual, hingga melakukan pembunuhan. Hal tersebut merupakan dampak dari budaya sopan santun yang mulai luntur dalam lingkungan masyakarat kita.


            E. Cara Mengatasinya

            Semua ini bisa diatasi apabila kita kembali kepada kita yang dulu. Kembali mempelajari ajaran tata krama para nenek moyang dahulu. Dan kita harus mulai memperbaiki dari hal kecil dan mulai dari hal kecil. Kita harus mulai dari sekarang. Sebelum semuanya menjadi lebih parah. Kita kembalikan pada diri kita lagi ke jati diri bangsa ini yang benar- benar luhur. Kita mulai ajarkan sopan santun mulai dari anak-anak, sehingga kelak akan muncul generasi- generasi yang bereika danbangsa ini menjadi bangsa yang kokoh kembali.
            Semua itu akan menjadi sia – sia bila tidak dilakukan secara bersama-sama. Bisa kita ketahuibahwa bangsa ini merupakan bangsa yang majemuk, bangsa yang besar dengan keanekaragaman budaya masyarakat adatnya. Itu memerlukan usaha yang luar biasa hebat untuk menyatukannya.inilah suatu kesulitan proses yang dihadapi dalam prakteknya, lain ceritanya bila yang melakukan langkah – langkah tersebut adalah pemerintah, yang memang memiliki wewenang akan kekuasaan. Hal ini akan mudah sampai di masyarakat dengan baik.
            Dari uraian tersebut, tanggung jawab akan sopan santun dan tata krama ini menjadi milik bersama, bukan banyak orang dengan orang, melainkan melingkup seluruh aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.




PENUTUP


            A. Simpulan

            Sopan santun adalah pengetahuan yang berkaitan dengan penghormatan melalui sikap, perbuatan atau tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan tata krama, peradabam, kesusilaan. Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Lunturnya atsu hilangnya sopan santun dan tata krama disebabkan oleh faktor internal dan eksternal sehingga menimbulkan banyak perlakuan atau tindakan negative pada anak atau remaja. Maka dari itu hal-hal tersebut perlu lebih di perhatikan guna mempertahankan budaya yang telah diwariskan oleh luhur. Agar anak dan remaja tidak lagi meremehkan nilai dan norma sopan santun dalam budaya di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA


·         Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, 2000. Tanya jawab Ilmu Budaya Dasar. Jakarta
·         Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, 2013. Ilmu budaya dasar. Jakarta